Diantara
kelembutan itu berada, niscaya ia akan menghiasi sekitarnya. Begitu
pula, bila kelembutan itu dicabut dari suatu tempat, maka ia akan
mengotori. Kelembutan tutur kata, senyuman tulus, sapaan hangat nan
manis saat berjumpa adalah hiasan yang selalu dikenakan orang mulia.Diantara manusia ada manusia ‘istimewa’ yang membuat banyak kepala tunduk hormat menyambut kedatangannya, banyak manusia berjubel ingin melihat mukanya, banyak hati yang bersimpati kepadanya, dan banyak jiwa yang memujanya. Dan mereka itu tak lain adalah orang-orang yang banyak dicintai dan dibicarakan manusia dikarenakan kedermawanan, kejujurannya dalam berjual beli, serta keramahan dan sopan santunnya dalam bergaul.
Memperbanyak teman merupakan seni yang bias dipelajari dan menjadi kelebihan orang-orang yang berakhlak dan berperilaku mulia. Mereka itulah manusia yang selalu dikerumuni manusia. Saat mereka ada, maka senyum dan keramahan mereka. Saat mereka tiada, mereka selalu ditanyakan dan dido’akan.
Orang yang bahagia memiliki kaidah suluk yang bertajuk"
Berilah mereka kabar gembira ‘pahala yang disegerakan’ berupa ketenteraman, ketenangan dan kedamaian. Dan gembirakanlah mereka dengan ganjaran ukhrowi yang melimpah disisi Sang Maha Pengampun, di dalam surge-surga dan sungai-sungai yang indah.
Keterangan: [1441] Maksudnya tempat yang penuh kebahagiaan, yang bersih dari hiruk-pikuk dan perbuatan-perbuatan dosa.





